//

Partners

:Revansdark :Revansdark :Revansdark :Revansdark :Revansdark

AnggaPoetraSadewa

Welcome Guys specify your choice... Just Share
Minggu, 10 Mei 2015

Ilmuwan islam pada masa bani abbasyiah dan umayyah


Ilmuwan islam pada masa Bani abbasyiah

Puncak dari masa keemasan tersebut ditandai dengan tumbuh suburnya ilmu pengetahuan pada abad ke-8. Saat itu para ilmuwan muslim sangat produktif dan juga menjadi pelopor perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Subhanallah.

Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya pada zaman Khalifah Harun ar-Rasyid dan putera beliau bernama Al-Ma’mun. Kekayaan negara dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh Raja Harun ar-Rasyid untuk keperluan sosial, mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi. Pada masa itu sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Di samping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun di Bagdad.

Bidang kesejahteraan, pendidikan, ilmu pengetahuan, sosial, kesehatan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada masa inilah negara Islam menjadi negara terkuat dan tak tertandingi. Al-Ma’mun, penerus Harun ar-Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat mencintai ilmu filsafat. Pada masa pemerintahan Al-Ma’mun, penerjemahan buku-buku asing sangat digalakkan. Untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia membayar mahal penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah-sekolah. Salah satu karya besar ada masa pemerintahannya yang terpenting adalah pembangunan Baitul-Hikmah, pusat penerjemahan yang sekaligus berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Pada masa Al-Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di dunia.

Mari kita renungkan, betapa harumnya citra dunia Islam waktu itu. Kaum muslimin sangat disegani dalam pergaulan di seluruh dunia. Waktu itu umat Islam sangat identik dengan ilmu pengetahuan. Kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan selalu dipelopori dari kalangan ilmuwan muslimin. Hal ini dilakukan karena al-Qur’an dan Hadis menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Akankah masa kejayaan dan kemajuan tersebut pada saatnya bisa terulang kembali? Jawabannya tentu ada pada benak kalian pemuda dan pemudi muslim.

Masa Daulah Abbasiyah merupakan jaman keemasan (The Golden Age) bagi umat Islam. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik itu dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang dengan pesat berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya hasil penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendekiawan-cendekiawan muslim besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Adapun cendekiawan-cendekiawan Islam dalam bidang ilmunya masing-masing pada masa Daulah Abasiyah adalah:

A. Bidang ilmu Filsafat

Tokoh cendekiawan Muslim di bidang ilmu filsafat diantaranya adalah Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang dikenal dengan al-Farabi, Abu Yusuf bin Ishak yang dikenal dengan al-Kindi, Ibnu Sina, Ibnu Rusd, al-Ghazali, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail.

B. Bidang ilmu Kedokteran

Tokoh cendekiawan Islam yang terkenal di bidang kedokteran adalah Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai bapak ilmu kimia, Hunaian bin Ishak yang terkenal sebagai ahli penerjemah buku-buku asing,  Ar-Razi yang dikenal sebagai ahli penyakit campak dan cacar, Ibnu Sahal dan Thabit Ibnu Qurra.

C. Bidang ilmu Matematika

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu matematika yang terkenal adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (penemu huruf nol) dengan bukunya Algebra, Geometri Ilmu Matematika. Cendikiawan matematika yang lainnya adalah Umar bin Farukhan (bukunya Quadripartitum), Banu Musa (ilmu mengukur permukaan, datar, dan bulat).

D. Bidang ilmu Falak

Tokoh cendekiawan Islam dibidang ilmu Falak ini adalah Abu Masyar al- Falaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul Falak), Raihan Bairuny (bukunya al-Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah, Istikhrajul Autad dan lain-lain). Jabir Batany (membuat teropong bintang)

E. Bidang ilmu Astronomi

Tokoh cendekiawan Islam di bidang Astronomi adalah al-Farazi (pencipta Astro Lobe), al-Gattani/Albetagnius, dan al-Farghoni atau Alfragenius.

F. Bidang ilmu Tafsir

Tokoh cendekiawan Islam yang terkenal di bidang ilmu Tafsir ini adalah Ibnu Jarir at-abary, as-Suda, Mupatil bin Sulaiman, Ibnu Atiyah al-Andalusy, Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

G. Bidang ilmu Hadis

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Hadis ini adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, At-Tarmidzi, dan lain-lain

H. Bidang ilmu Kalam (tauhid)

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Kalam ini adalah Wasil bin Atha’, Abu Huzail al-Allaf, ad-Dhaam, Abu Hasan al-Asy’ary, Hujjatul Islam Imam al-Gazali. Pada masa itu, pembahasan ilmu tauhid semakin luas dibandingkan dengan zaman sebelumnya.

I. Bidang ilmu Tasawuf (ilmu mendekatkan diri pada Allah Swt.)

Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Tasawuf ini adalah al-Qusyairy dengan karyanya ar-Risalatul Qusyairiyah, Imam al-Gazali dengan karyanya al-Bashut, al-Wajiz, Syahabuddin dengan karyanya Awariful Ma’arif, dan lain-lain.

J. Para imam Fuqaha (ahli fiqh)

Tokoh cendekiawan Islam yang merupakan para iman Fuqaha ini adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambali, dan para Imam Syi’ah.

Ilmuwan islam pada masa bani umayyah

Sejak jaman dahulu, kemajuan suatu bangsa selalu ditandai dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan budaya. Hal ini sudah terbukti dalam sejarah, tercatat bahwa semasa pemerintahan khalifah-khalifah Daulah Umayyah, pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Umayyah baik semasa Daulah Umayyah di Damaskus (661 -750 M) maupun dimasa Daulah Umayyah di Andalusia atau Spanyol (756 -1031 M).

Damaskus  yang sekarang menjadi ibukota negara Suriah menjadi saksi sejarah betapa majunya peradaban dan ilmu pengetahuan saat itu. Di Kota Damaskus saatitu banyak didirikan gedung-gedung yang indah. Lingkungan di sekeliling kota juga dibangun dengan tata kota yang sangat teratur. Di kota itu juga dibuat taman-taman kota yang asri, nyaman, dan sedap dipandang mata. Jalan-jalan di Damaskus ditanami pepohonan yang teduh, sungai-sungai juga dibuat sedemikian rapi, bersih, dan teratur. Hal ini menunjukkan bahwa di masa itu masyarakat muslim telah mengalami perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan yang sangat maju. Di kota ini juga dibangun masjid yang sangat indah dan megah rancangan seorang arsitek bernama Abu Ubaidah bin Jarrah.

Kota Damaskus juga dikenal dengan kota pelajar. Pada waktu itu jumlah sekolah di Kota Damaskus sudah mencapai sebanyak 20 sekolah. Sejumlah perpustakaan besar juga didirikan untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Di antara lembaga pendidikan itu terdapat sekolah-sekolah kedokteran dan rumah sakit. Sungguh pada jaman tersebut kemajuan semacam ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa.

Keberadaan Daulah Umayyah di Andalusia pun tak mau kalah dengan periode Daulah Umayyah di Damaskus. Kekhalifahan Bani Umayyah di Spanyol menjadikan Cordoba sebagai ibukotanya. Kota Cordoba saat itu menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini didirikan Uneversitas Cordoba yang memiliki perpustakaan dengan mencapai 400.000 judul koleksi buku. Sungguh untuk ukuran saat itu merupakan kemajuan yang tiada duanya di dunia.

Dengan kemajuan seperti itu, Cordoba menjadi inspirasi bagi para ilmuwan dan penulis bangsa Barat. Oleh para ahli sejarah, kemajuan Cordoba pada zaman pemerintahan Umayyah di Spanyol disebut-sebut sebagai cikal bakal pembawa kemajuan bangsa Barat di kemudian hari.

Umat Islam pada masa itu sudah menjadi pelopor kemajuan dunia karena kegigihan dan ketekunannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya. Jadi, sangat disayangkan jika generasi muda muslim sekarang menjadi malas belajar, lemah dan tertinggal.

Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan yang sangat berarti pada masa pemerintahan Bani Umayyah. Adapun perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :

A. Ilmu Kimia  pada Masa Umayyah
Di antara ahli kimia di masa itu adalah Abu al-Qasim Abbas ibn Farnas yang mengembangakan ilmu kimia murni dan kimia terapan. Ilmu kimia murni maupun kimia terapan merupakan dasar bagi ilmu farmasi yang erat kaitannya dengan ilmu kedokteran.

B. Kedokteran  pada Masa Umayyah

Di antara ahli kedokteran ketika itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Beliau dikenal sebagai ahli bedah, perintis ilmu penyakit telinga, dan pelopor ilmu penyakit kulit. Di dunia Barat dikenal dengan Abulcasis. Karya Abu al-Qasim al-Zahrawi berjudul al-Ta'rif li man ‘Ajaza ‘an al-Ta’līf, yang pada abad XII diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dan dicetak ulang di Genoa (1497M), Basle (1541 M) dan di Oxford (1778 M). Buku tersebut menjadi rujukan di universitas-universitas terkemuka di Eropa.

Abu al-Qasim al-Zahrawi

C. Sejarah pada Masa Umayyah
Di antara tokoh terkenal bidang sejarah ketika itu adalah :
  1. Abu Marwan Abdul Malik bin Habib, beliau lahir pada tahun 790 M di desa Kurat Ilbira dekat Granada dan meninggal pada tahun 852 M di Cordova. Salah satu buku Abu Marwan Abdul Malik bin Habib yang terkenal berjudul al-Tarikh. 
  2. Abu Bakar Muhammad bin Umar, dikenal dengan Ibnu Quthiyah. Karya bukunya berjudul Tarikh Iftitah al-Andalus.
  3. Hayyan bin Khallaf bin Hayyan, karyanya yang terkenal adalah al-Muqtabis fi Tarikh Rija al Andalus dan al-Matin.

D. Bahasa dan Sastra pada Masa Umayyah
Di antara tokoh terkenal bidang sastra ketika itu adalah :
  1. Ali al-Qali, karyanya al-Amali dan al-Nawadir, wafat pada tahun 696 M.
  2. Abu Bakar Muhammad Ibn Umar. Di samping terkenal sebagai ahli sejarah, ia adalah seorang ahli bahasa Arab, nahwu, penyair, dan sastrawan. Ia meninggal pada tahun 977 M. Ia menulis buku dengan judul al-Af’al dan Fa’alta wa Af’alat. 
  3. Abu Amr Ahmad ibn Muhammad ibn Abd Rabbih, karya prosanya diberi nama al-‘Aqd al-Farid. Ia meninggal tahun 940 M.
  4. Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Lahir di Cordova pada tahun 382 H/992 M dan wafat pada tahun 1035 M. Karyanya dalam bentuk prosa adalah Risalah al -awabi’ wa al-Zawabig, Kasyf al-Dakk wa A£ar al-Syakk dan Hanut ‘Athar.
Selain ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayah juga berhasil mengembangkan bidang lainnya, yaitu:

a.Arsitektur
Perkembangan di bidang arsitektur ini terlihat dari bangunan-bangunan artistik masjid-masjid yang memenuhi kota. Kota lama pun dibangun menjadi kota modern. Mereka memadukan gaya Persia bernuansa Islam yang kental di setiap sudut bangunannya. Pada masa Walid dibangun juga sebuah masjid agung yang terkenal dengan sebutan Masjid Damaskus hasil karya arsitek Abu Ubaidah bin Jarrah serta dibangunnya sebuah kota baru yaitu kota Kairawan oleh Uqbah bin Nafi.

b. Organisasi militer
Pada masa pemerintahan Bani Umayyah ini militer dikelompokkan menjadi 3 angkatan : yaitu (1) angkatan darat (al-jund), (2) angkatan laut (al- bahiriyah) dan (3) angkatan kepolisian.

c. Perdagangan
Setelah Bani Umayah menaklukkan bebagai wilayah, jalur perdangan menjadi semakin lancar dan ramai. Ibu Kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang yang ramai dan makmur, begitu pula Kota Aden.

d.Kerajinan
Ketika Khalifah Abdul Malik menjabat, mulailah dirintis pembuatan tiras (semacam bordiran), yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian khalifah dan pembesar-pembesar pemerintahan.

1 komentar:

  1. Best Casino Site - ChoGiocasino
    The Best Casino Sites for Real Money Online · 카지노사이트 Best Welcome Bonus Offers · High RTP septcasino Slots - Mobile Games · Playtech - 제왕 카지노 Best Microgaming

    BalasHapus

Random Post

Angga